• SD NEGERI 1 BANYUMULEK
  • BERDIKARI

SALUM TAWA ( SALAM SENYUM TABEQ WALAR )

Banyumulek, 6 November 2023. 

Saat ini, nilai etika dan budaya di berbagai kalangan khususnya pada generasi muda mulai mengalami pergeseran. Pergeseran itu meliputi maraknya pergaulan bebas dan anacaman pornografi, kekerasan, dan kerusuhan yang berujung pada tindakan anarkis. Dapat kita ketahui bahwa kondisi karakter para generasi muda terkhususnya para peserta didik di sekolah masa sekarang, sangat memprihatinkan baik secara emosional, tindakan, maupun prilaku sosial mereka. Bahkan, sering kita jumpai di media massa baik surat kabar maupun televisi, tentang pelajar yang saat ditegur oleh guru karena melakukan kesalahan, mereka malah cenderung melawan kepada gurunya dengan tindakan-tindakan yang kurang pantas. Bukan hanya itu, bahkan karena tidak memiliki etika, mereka melakukan kekerasan fisik dan mental kepada gurunya, hanya karena masalah yang sederhana. Dan masih banyak lagi bentuk tindakan anarkis yang lain. Pergeseran nilai etika dan budaya inilah penyebab generasi muda di zaman ini kehilangan jati dirinya. Kebanyakan dari mereka melupakan nilai luhur yang telah ditanamkan kepada dirinya sejak kecil oleh orang tua dan leluhurnya.

Disinilah tantangan semakin besar di masa sekarang. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah memiliki peran yang penting. Beberapa ranah pendidikan yang dikenal pada saat ini adalah, pendidikan intelek, pendidikan ketrampilan, pendidikan sikap, dan pendidikan karakter (watak). Saat ini di sekolah, pendidikan karakter semakin digalakan. Hal itu menciptakan berbaga model/program penanaman karakter bagi peserta didik di lingkungan sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lain.

Pendidikan karakter yang menekankan pada berbagai dimensi dalam proses pembentukan pribadi, diharapkan mampu membendung berbagai kemungkinan-kemungkinan negatif yang secara perlahan akan menghilangkan budaya bangasa ini. Sehingga diharapkan permasalahan yang timbul dari pergeseran etika dan moral yang dilakukan oleh para generasi muda akan semakin menurun atau bahkan menghilang.

Melihat sangat pentingnya penerapan pendidikan karakter, maka pendidikan karakter begitu gencar menjadi sorotan di berbagai kalangan negeri ini. Bahkan Nadiem Makarim, selaku Mendikbud lebih mengutamakan pendidikan karakter. Hal itu dianggap penting, karena kemajuan bangsa salah satu faktor yang menentukannya adalah bagaimana karakter dari manusia yang keluar dari sistem pendidikan di Indonesia.

Melalui pendidikan karakter diharapkan para generasi muda mampu memiliki pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian, tanggung jawab, kebenarian, keindahan, kebaikan, dan keimanan. Bahkan dalam dunia pendidikan dikenal 18 nilai karakter yang diharapkan dimilki oleh peserta didik. Hal itu meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

 

Namun, sering kita jumpai bahwa penerapan pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai karakter di dalamnya,  baik di sekolah-sekolah ataupun di lembaga-lembaga pendidikan lain tidak berjalan efektif. Hal itu dikarenakan para peserta didik tidak menemukan sosok teladan yang patut untuk dicontoh. Akibatnya, para peserta didik memiliki pandangan bahwa pendidikan karakter di zaman ini hanya sekedar wacana dan tidak perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan mereka merasa dibohongi jika hanya mendengarkan materi tentang karakter baik, kejujuran, dan patriotisme. Mereka hanya meyakini paham baru yang disebabkan adanya globalisasi di segala bidang yang justru bertolak belakang dengan nilai-nilai moral pancasila.

dari uraian diatas perlu ada tindakan nyata dari warga sekolah dan warga mayarakat dalam hal ini pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan guru. namun tidak bisa terlepas begitu saja , peran pihak orang tua sangatlah penting untuk bisa mengontrol sikap dari siswa siswi mereka. sehingga dari pihak sekolah memberikan pembiasaan yang positif bagi siswa yaitu gerakan SALUM TAWA ( SALAM SENYU TABEQ WALAR ). kebiasaan tabeq walar ( sasak ) atau ucapan permisi sudah sangat jarang kita temukan pelaksanananya di kalangan siswa sehingga perlu adanya pembiasaan. gerakan ini kami galakan setiap hari yang kami mulai dari pukul 6.40 sampai 07.00 wita. kegiatan ini kami lakukan secara bergilirian dari pihak kepla sekolah dan guru untuk menyambut kedatangan siswa siswi sekolah .

semoga pembiasaan ini bisa sebagai motivasi dan dorongan kepada siswa siswa untuk bisa berbuat dalam hal kecil seaklipun yaitu sekedar mgucapakan PERMISI baik di lingkungan sekolah, keluarga dan mayarakat. ( KRIE )

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
JUMPA BESTI ( JUMAT PAGI BERSIHKAN HATI )

Banyumulek, 6 November 2023 Sekolah Dasar Negeri 1 Banyumulek merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat yang berada di

09/12/2023 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 309 kali
SAMBONE BANYUMULEK

Banyumulek, 5 November 2023,Kita pasti telah familier dengan kata budaya karena Indonesia memiliki beragam budaya yang tersebar di penjuru wilayahnya. Namun, apakah kita tel

08/12/2023 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 77 kali
KEGIATAN LKBB

LKBB akronim dari Lomba Ketangkasan Baris Berbaris yang telah diadakan oleh PASKIBRA Kecamatan Kediri yang berkerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Kediri dan PGRI Kecamatan kediri ( 26

07/12/2023 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 102 kali